PENERAPAN TEKNIK BERCAKAP CAKAP PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPONG KABUPATEN BANGGAI

PENERAPAN TEKNIK BERCAKAP CAKAP PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPONG KABUPATEN BANGGAI

Asuhan keperawatan, halusinasi, bercakap-cakap

Latar Belakang: Kesehatan mental adalah keadaan sejahtera mental yang memungkinkan seseorang mengatasitekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dengan baik dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitasnya. Strategi yang dapat digunakan pada pasien dengan halusinasi untuk menurunkan tanda dan gejala salah satunya dengan cara bercakap-cakap. Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk melakukan Asuhan keperawatan jiwa dengan penerapan teknik menghardik pada pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Metode Penelitian: penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sampel berjumlah 1 orang dengan halusinasi pendengaran. Hasil Penelitian: hasil yang didapatkan pengkajian yaitu keluarga klien mengatakan bahwa klien sering tertawa sendiri dan berbicara sendiri ketika berada di dalam kamar, diagnosa keperawatan yang ditetapkan yaitu gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran, intervensi yang digunakan yaitu strategi pelaksanaan halusinasi dari SP1-SP4 dilanjutkan dengan strategi pelaksanaan keluarga, evaluasi akhir yang didapatkan yaitu terjadi penurunan gejala serta terjadi peningkatan kemampuan dalam mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap. Kesimpulan: Pemberian teknik bercakap-cakap yang dilakukan selama 3 hari berturut-turut dapat menurunkan gejala halusinasi dan meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pasien.

Agusanto Laguni

PDF

Poltekkes Kemenkes Palu

2024

Indonesia

Text