Gambaran Dampak anemia ibu bersalin di RSUD Morowali periode 2023

Gambaran Dampak anemia ibu bersalin di RSUD Morowali periode 2023

Anemia, BBLR, Asfiksia, Perdarahan, dan Persalinan Prematur

Anemia pada ibu bersalin di RSUD Morowali periode 2023 sebanyak 333 orang, dengan beberapa kejadian yang terjadi pada ibu dan bayi yang menyebabkan rentan kematian pada ibu perdarahan dan persalinan prematur pada bayi BBLR dan Asfiksia. Tujuan penelitian diketahui dampak anemia pada ibu bersalin di RSUD Morowali periode 2023. Metode penelitian menggunakan deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 333 ibu bersalin di RSUD Morowali. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang mengalami anemia di RSUD Morowali periode 2023 sebanyak 84 orang dengan metode pengambilan sampel adalah total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar ceklis. Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Juli 2024 dengan etik nomor : 001612/KEPK POLTEKKES KEMENKES PALU/2024. Hasil penelitian dari analisis univariat responden dengan pendidikan terakhir paling banyak adalah SMAN (71,4%), Jumlah Pekerjaan yang bekerja yang paling banyak (71.4%) jumlah paritas paling banyak berada pada kategori Multipara yaitu (69%), dampak penyakit yang ditimbulkan paling banyak pada bayi adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yaitu (31%) dan dampak pada ibu paling banyak adalah persalinan prematur (26,2%) dan ibu bersalin mengalami kejadian anemia paling banyak pada kategori anemia sedang yaitu (57,1%). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, dampak anemia terhadap ibu bersalin di RSUD Morowali periode 2023 yaitu BBLR, asfiksia, perdarahan, persalinan premature pada ibu anemia saat hamil. Disarankan pihak RSUD Morowali menjadwalkan secara berkala untuk evaluasi kepada pihak Puskesmas untuk memberikan edukasi tentang anemia pada ibu hamil.

ARDIANA

PDF

Poltekkes Kemenkes Palu

2024

Indonesia

Text