ASUHAN KEPERAWATAN NY.R MASALAH BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF DALAM TINJAUAN TEORI KONSERVASI LEVINE DI RUANG ISOLASI RSUD POSO

ASUHAN KEPERAWATAN NY.R MASALAH BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF DALAM TINJAUAN TEORI KONSERVASI LEVINE DI RUANG ISOLASI RSUD POSO

Kata kunci : bersihan jalan napas; levine; tb paru

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU JURUSAN KEPERAWATAN PRODI PROFESI NERS Nurhanun Lamuna, 2024. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny.R Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Dalam Tinjauan Teori Konservasi Levine Di Ruang Isolasi RSUD Poso. Karya Ilmiah Akhir Ners Prodi Profesi Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu. Pembimbing (1) Nuswatul Khaira (2) Dewi Nurviana Suharto ABSTRAK (xiv + 62 halaman + 5 tabel + 2 gambar + 2 lampiran) Latar belakang : Tuberculosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Proses inflamasi pada pertahanan primer tubuh yang tidak adekuat akan mempengaruhi adanya kerusakan membrane alveolar, keadaan ini menyebabkan peningkatan produksi sputum yang menumpuk dan tertahan disaluran pernapasan sehingga terjadi masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Teori konservasi Myra Levine merupakan salah satu model konseptual yang digunakan dalam praktik keperawatan. Teori ini berfokus pada konservasi energi, struktur, integritas pribadi, dan integritas sosial pasien. Dalam menerapkan teori ini, perawat memainkan peran yang sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menerapkan Asuhan Keperawatan Pasien Ny. R Dengan Masalah Keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif dalam tinjauan teori konservasi Levine di Ruang Isolasi RSUD Poso. Metode : Studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan. Data dikumpulkan dengan format pengkajian keperawatan. Hasil : Hasil penelitian pada proses keperawatan yang dilakukan penulis di RSUD Poso yaitu pada tahap pengkajian menunjukkan adanya batuk berdahak, Suara napas tambahan ronki, perubahan pada irama dan frekuensi pernapasan, sputum susah keluar. Diagnose keperawatan yang ditegakkan bersihan jalan napas tidak efektif, Intervensi yang dilakukan yaitu manajemen jalan napas, terapi oksigen, kolaborasi dalam pemberian nebulizer, dan terapi tambahan berupa batuk efektif. Implemntasi diberikan selama 3 hari, evaluasi menunjukkan masalah teratasi. Kesimpulan : penerapan asuhan keperawatan pada pasien Ny. R dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif membutuhkan perawatan yang berkesinambungan dan komprehensif sehingga dapat mengatasi permasalahan pasien. Rekomendasi penulis yaitu dalam mengajarkan batuk efektif harus dilakukan secara jelas dan dilakukan secara berkala sehingga tujuan bisa tercapai dan masalah bisa teratasi..

NURHANUN LAMUNA

PDF

Poltekkes Kemenkes Palu

2024

Indonesia

Text