IMPLEMENTASI MANAJEMEN JALAN NAPAS PADA PASIEN NY.I DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF (ASMA BRONKHIAL) DI RUANGAN ROSELLA RSUD POSO

IMPLEMENTASI MANAJEMEN JALAN NAPAS PADA PASIEN NY.I DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF (ASMA BRONKHIAL) DI RUANGAN ROSELLA RSUD POSO

teknik batuk efektif Asuhan keperawatan asma, latihan ektif

ABSTRAK IMPLEMENTASI MANAJEMEN JALAN NAPAS PADA PASIEN NY.I DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF (ASMA BRONKHIAL) DI RUANGAN ROSELLA RSUD POSO Wahyu Pratama Bain Prodi D-III Keperawatan Poso, Poltekkes Kemenkes Palu, Poso, Indonesia Latar belakang Asma bronkial adalah kondisi kronis yang mempengaruhi saluran pernapasan, menyebabkan peradangan dan penyempitan jalan napas yang dapat menghambat aliran udara. pada penderita asma terjadi obstruksi saluran pernapasan karena menebalnya dinding saluran napas yang ditimbulkan oleh peradangan dan edema yang dipicu oleh pengeluaran zat histamine yang mengakibatkan tersumbatnya saluran napas oleh sekresi berlebihan mukus kental sehingga seseorang dengan asma bronchial mengalami batuk berdahak, sesak napas, dada seperti tertekan, dan mengi. masalah tersebut dapat berdampak buruk bagi penderitanya makanya dibutukan asuhan keperawatan untuk mengatasi permasalahan pada pendrtita asma Metode Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sampel : adalah 1orang pasien asma bronkhial yang mengalami masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Hasil : pengkajian di dapatkan pasien Ny.I dengan keluhan sesak napas, batuk berdahak dan nyeri di bagian dada kiri di raskan saat batuk dan terdengar suara mengi. Diagnosa yang di temukan yaitu Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas. Intervensi keperawatan yaitu manajmen jalan napas, pemantauan respirasi dan fisioterapi dada. Implementasi di lakukan selama 3 hari setelah di lakukan tindakan keperawatan masalah keperawatan dapat teratasi. Kesimpulan: Pemberian implementasi manajemen jalan napas efektif dalam mengatasi maslah bersihan jalan napas tidak efektif dengan menerapkan implementasi latihan teknik batuk efektif dan pemberian nebulizer, evaluasi hasil dilakukan setiap hari melalui catatan perkembangan dengan hasil setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x selama 1 minggu masalah bersihan jalan napas tidak efektif dapat teratasi di tandai dengan RR 20 x/menit sputum encer, suara ronchi berkurang. dan di harapkan intervensi latihan teknik batuk efektif menjadi intervensi keperawatan mandiri sebagai pendamping dari terapi farmakologis untuk mengatasi masalah-masalah keperawatan yang ada pada pasien asma bronkhial.

Wahyu Pratama Bain

PDF

Poltekkes Kemenkes Palu

2024

Indonesia

Text