Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Desa Bale Puskesmas Malambora Wani Kec. Tanantovea Kab. Donggala

Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Desa Bale Puskesmas Malambora Wani Kec. Tanantovea Kab. Donggala

Aktivitas Fisik, Tekanan Darah, Lansia Hipertensi

Aktivitas fisik yang kurang akan menyebabkan organ tubuh, aliran darah serta oksigen terhambat sehingga menimbulkan peningkatan tekanan darah. Jumlah lansia penderita hipertensi di puskesmas malambora wani kec. tanantovea kab. donggala pada tahun 2024 sebanyak 46 responden. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia hipertensi di desa bale puskesmas malambora wani kec. tanantovea kab. donggala. Jenis penelitian ini kuantitatif menggunakan rancangan analitik dengan desain cross sectional.Total Populasi adalah 46 responden lansia hipertensi di dusun 1,2,3,4, dan 5 desa bale kec. tanantovea kab. donggala dengan total sampel 38 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden sebagian besar melakukan aktivitas fisik sedang sebanyak 21 responden dengan presentase (55,3%) dan tekanan darah hipertensi tingkat 1 sebanyak 16 responden dengan presentase (42,1%). Uji fisher exact test menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik dan tekanan darah dengan p value 0,952 atau lebih dari 0,05 menggunakan software SPSS yang berarti Ha ditolak. Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah, Oleh karena itu melakukan atau tidak melakukan aktivitas fisik tidak mempengaruhi normal atau tingginya tekanan darah. Artinya semakin rendah aktivitas fisik yang dilakukan lansia maka tekanan darah semakin meningkat.

Nurdia Purwaningsih Pettalolo

PDF

Poltekkes Kemenkes Palu

2024

Indonesia

Text